Konten [Tampil]
Al-ikhlas-m. Semua makhluk ciptaan Allah yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Termasuk juga hewan, tumbuhan, malaikat, iblis, jin, dan manusia.
Semua perbuatan manusia akan ditimpal balik oleh Allah swt pada akhirat kelak, apabila banyak amal baik daripada amal buruk maka akan mendapatkan surga begitupun sebaliknya, jika amal buruk lebih banyak daripada amal baik maka akan mendapat siksa neraka.
Lantas, bagaimana dengan hewan? Hewan kan berbeda dari manusia...
Dikutip dari Detikcom, situs Pejabat Mufti Wilayah Persekutuan Jabatan Perdana Menteri, Malaysia, jawaban pertanyaan tersebut terdapat dalam hadits yang diceritakan Abu Hurairah. Hadits terdapat dalam kitab Tafsir Al Thabari,
الله يحشر الخلق كلهم، كل دابة وطائر وإنسان، يقول للبهائم والطيركونوا ترابًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua makhluk pada hari akhirat kelak. Yaitu setiap hewan, burung-burung, dan juga manusia. Lalu Allah berkata kepada haiwan-haiwan dan juga burung, "Jadilah kamu tanah."
Dari hadist tersebut dapat kita simpulkan bahwa semua hewan atau binatang tidak akan masuk surga, karena tujuan hewan diciptalan adalah memberi manfaat bagi manusia, setelah diakhirat kelak , perbuatan baik buruk hewan tidak dihitung, mereka akan dijadikan tanah oleh Allah swt,
Itulah sebabnya kucing juga tidak masuk surga, karena di akhirat kelak ia akan dijadikan tanah semula.
Akan tetapi, ternyata jika kita sangat menyukai kucing, Allahakan memberikannya di surga,
Seperti hadist nabi saw :
Penghuni surga dijanjikan mendapat banyak kenikmatan, termasuk peluang tinggal bersama hewan kesayangan, berikut haditsnya
يا رسول الله إني أحبّ الإبلَ فهل في الجنة إبل فقال يا أعرابيّ إنْ يُدْخِلْكَ اللهُ الجَنَّةَ إنْ شاءَ اللهُ فَفِيها ما اشْتَهَتْ نَفْسُكَ وَلَذَّتْ عَيْنَاك
Artinya: "Wahai Rasulullah sesungguhnya aku mencintai unta. Adakah di syurga nanti ada unta?" Lalu Nabi SAW menjawab, "Wahai arab badui, sekiranya Allah memasukkan kamu ke dalam suurga Insya Allah, maka di dalamnya terdapat apa saja yang kamu kehendaki dan melezatkan pemandangan matamu."
Hewan dapat dijadikan sebagai sumbel amal baik dan amal buruk, tergantung bagaimana kita memperlakukan hewan tersebut.
Seperti hadist berikut
ذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ حَبَسَتْهَا، حَتَّى مَاتَتْ جُوعًا، فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ ـ قَالَ فَقَالَ وَاللَّهُ أَعْلَمُ ـ لاَ أَنْتِ أَطْعَمْتِهَا وَلاَ سَقَيْتِهَا حِينَ حَبَسْتِيهَا، وَلاَ أَنْتِ أَرْسَلْتِيهَا فَأَكَلَتْ مِنْ خَشَاشِ الأَرْضِ
Artinya: "Seorang perempuan diazab karena seekor kucing yang dia kurung sehingga dia mati kelaparan. Maka wanita tersebut masuk ke dalam neraka disebabkannya." (HR Bukhari).