Apakah boleh perempuan melakukan puasa daud

Konten [Tampil]
Al-ikhlas-Selain puasa ramadhan, ada banyak lagi puasa sunnah yang bisa dikerjakan. Puasa sunnah ini memberikan banyak pahala dan manfaat bagi kita. Dari antara banyak puasa sunnah sala satunya ialah puasa nabi daud

Apa itu puasa nabi daud ? 

Puasa daud adalah puasa yang dikerjakan sehari puasa esoknya berbuka dalam kata lain puasa yang dilakukan selang seling dilakukan dalam 1 tahun. Sehari puasa sehari tidak. 
Dalam hadist rasulullah menjelaskan keutamaan puasa nabi daud. Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim, meriwayatkan sebuah hadis yang berasal dari Abdullah bin Umar, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda:

فَصُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمًا فَذَلِكَ صِيَامُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَهْوَ أَفْضَلُ الصِّيَامِ فَقُلْتُ إِنِّى أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ فَقَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم لاَ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ

Maka kamu puasalah sehari dan berbuka sehari. Itu adalah puasa Nabi Daud dan itu adalah puasa yang paling utama. Aku (Abdullah bin Umar) berkata; Aku masih mampu melakukan lebih dari itu. Nabi Saw berkata; Tidak, tidak ada puasa yang lebih utama dibanding puasa Daud.


Apakah boleh perempuan puasa nabi daud ? 

Kemudian muncul di benak apakah perempuan baik itu yang belum berkeluarga maupun yang sudah berkeluarga berpuasa puasanya nabi daud? 


Ada perbedaan pendapat ulama tentang ini. Dalam kitab Hasyiatul Jamal, terdapat fatwa bahwa perempuan puasa sunnah hukumnya boleh, dengan syarat puasa tersebut tidak terulang-ulang, seperti puasa Asyura dan  puasa sunnah Arafah.

أما ما لا يتكرر كعرفة وعاشوراء فلها صومها إلا إن منعها

Adapun puasa sunnah yang tidak terjadi berulang-ulang, seperti puasa Arafah dan Asyura, maka istri boleh mempuasainya kecuali jika suaminya melarangnya.

Sementara itu, dalam kitab Al-Mausu'ah Al-fiqhiyah Al-kuwaitiya menyebutkan bahwasanya perempuan yang melakukan puasa sunnah termasuk puasanya nabi dauf hukumnya boleh dan sah. Akan tetapi, jika ia tidak mendapat izin dari suami puasanya tetap sah, hanya saja ia telah melakukan perbuatan yang haram


ولو صامت المرأة بغير إذن زوجها صح مع الحرمة عند جمهور الفقهاء ، والكراهة التحريمية عند الحنفية ، إلا أن الشافعية خصوا الحرمة بما يتكرر صومه ، أما ما لا يتكرر صومه كعرفة وعاشوراء وستة من شوال فلها صومها بغير إذنه ، إلا إن منعها

Jika seorang istri menjalankan puasa tanpa izin suaminya, maka puasanya tetap sah, namun ia telah melakukan keharaman. Demikian pendapat kebanyakan ulama fiqih. Ulama Hanafiyah menganggapnya makruh tahrim. Hanya saja ulama Syafiiyah mengkhususkan keharaman jika puasa tersebut terjadi berulang kali.


Jika suami tidak ada dirumah atau diluar kota bagaimana ? 

Dalam sisi lain,Syekh Abu Bakar Syatho dalam kitab I’anah Thalibin menyebutkan bahwasanya istri tidak perlu meminta izin suami untuk melakukan puasa sunnah termasuk puasa daud jika sang suami berada di luar kota

 وخرج بكونه حاضرا في البلد ما إذا كان غائبا عنها فلا يحرم عليها ذلك بلا خلاف

Artinya: dikeluarkan dari keadaanya berada kampung (daerah tersebut), yaitu Ketika suami berada di luar kota, maka tindakan melakukan puasa tersebut tidak haram, pendapat ini tidak ada perselisihan di antara ulama.


Kesimpulan

Dari penjelasan diatas kita dapatkan kesimpulan

Yang pertama perempuan boleh melakukan puasa sunnah termasuk puasa nabi daud

Kedua, jika sudah berkeluarga, istri sebaiknya meminta izin dari suami untuk melakukan puasa sunnah

Ketiga, Istriyang hendak melakukan puasa sunnah seperti puasa daud boleh tanpa izin suami jika suami berada di luar daerah atau diluar kota. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

About