Konten [Tampil]
Al-ikhlas-Setiap ibadah menghadap Allah haruslah suci dari hadast dan najis. Najis sendiri sudah kita jelaskan di postingan sebelumnya apa itu. Hadast juga demikian .
Untuk melakukan ibadah kepada Allah diperlukan syarat-syarat sah dan syarat wajib beserta rukun. Namun, disetiap ibadah yang wajib dan sunnah yang ada di rukun islam haruslah bersih dan suci. Bersih dari hadast besar,kecil, dan najis baik mukafafah, mutawasitah, mughaladzah.
Setiap ibadah yang ada di rukun islam kecualai zakat tentunya harus terhindar dari hadast besar, jikalau tidak maka ibadahnya tidak akan sah. Bagaimana dengan hadast kecil ? Beberapa ibadah rukun islam memperbolehkan melakukan ibadah tersebut dalam keadaan berhadast kecil, seperti puasa dan haji.
Maka dari itu, agar sah, kita haruslan menyucikan diri dari hadast besar.
Lantas, bagaimanakh carany ?
Perintah dalan al-qur'an
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Q.S. An-Nisa ayat 43).
Niat mandi wajib
Secara keseluruhan, niat mandi wajib sbg berikut:
Nawaitul ghusla li raf’il hadatsil akbari
Artinya:
"Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar."
Niat Mandi wajib untuk Perempuan Haid dan Nifas:
Nawaitul ghusla li raf’il haidli” atau “li raf’in nifâsi
Artinya:
"Saya berniat mandi untuk menghilangkan haidl” atau “untuk menghilangkan nifas"
Niat Mandi Besar Setelah Hubungan Intim:
Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil abkari minal jinabati fardhal lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari jinabat, fardhu karena Allah Ta'ala."
Tata cara mandi wajib
Mandi wajib, adalah cara untuk menyucikan diri dari hadast besar, berbeda dengan hadast kecil yang cukup berwudhu, hadast besar memiliki cara menyucikan berupa mandi dengan niat dan tata cara tertentu. Mengutip dari NU Online, tata cara mandi besar dan niat mandi besar harus sesuai memperhatikan fardhunya. Pertama yaitu niat, menghilangkan najis apabila terdapat pada tubuhnya. Selain itu, meratakan air ke seluruh rambut serta kulit. berikut tata caranya
1.Tata cara mandi wajib Bagi perempuan
1.Mengucapkan niat yang sudah tertera diatas.
2.Basuh tangan sebanyak 3 kali
3.Basuh alat kemaluan dan dubur menggunakan tangan kiri.
4. Cuci tangan dengan sabun atau tanah.
5. Lanjutkan dengan gerakan wudhu yang sempurna, dari tangan hingga kaki.
6. Masukkan tangan ke dalan air lalu Sela pangkal rambut dengan jari jari tangan hingga sampai kulit kepala
7.guyur rambut sebanyak 3x, pastikan kulit kepala terkena siraman
8. Bersihkan semua lipatan dan bagian bagian yang tidak terkena air, karena mandi wajib, air harus mengenai kulit.
2.cara mandi wajib bagi laki-laki
Pada dasarnya, tata cara mandi besar untuk perempuan yang baru selesai haid, nifas, atau lelaki yang baru bersyahwat sama saja. Pembeda di sini adalah niat yang dibaca sebelum bersuci.
Ada hadist yang mengatakan bahwa menyela rambut hanya diKhususkan kepada laki-laki saja, tidak kepada perempuan.
Hadist riwayat muslim , tentang rasulllah mansi wajib:
"Dari Aisyah dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk salat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki."(HR. Muslim).